Diary of a Madman

Maryamah Karpov

Monday, December 08, 2008 by Gilang Wicaksono

maryamah karpov
sebenernya ak pribadi ga terlalu suka ama buku andrea yang pertama, laskar pelangi. soalnya ceritanya tuh kesannya berlebihan banget, terutama bagian dia nyeritain tentang lintang
ga mungkin lah, impossible, berlebihan
soal pinternya si bisa diterima, tapi soal wawasannya yang luas??? mana mungkin anak sd di kampung terpencil gt wawasannya bisa luas, emang ada perpus? internet??

tapi di buku2 lanjutannya ceritanya jadi tambah bagus, tambah lucu. kaya' di Maryamah Karpov ini, aq ceritain dikit bagian ga pentingnya ( tapi menghibur )

ceritanya ada dokter baru yang dateng ke kampungnya si andrea
ini proyeknya ketua desa si "ketua karmun"
tapi berhubung orang melayu pedalaman tuh konservatif abis, mereka tetep males ke dokter, lebih milih ke tabib. si ketua karmun yang ga mau proyeknya gagal, memaksa tancap bin saliman yang lagi sakit gigi berobat ke dokter tanuwijaya. di hari yang dijanjikan tancep ga dateng di tempat praktek dokter gigi baru itu, padahal warga udah ngerubungin klinik, maksudnya si pengen liat aksi perdana si dokter.

ketua karmun marah terus tereak
" bilang pada tancap kalau dia tak datang besok posisinya sebagai pengumpan dalam tim kasti kita kucopot! dia jadi pengurus air minum pemain saja "

besoknya tancap bin saliman tetep aja membandel ga dateng, terus ancamannya ketua karmun ganti

" sampaikan ini dengan terang pada tancap sialan itu, jika dia ingkar janji lagi besok dia tak boleh belanja di pasar kita lagi, tak boleh minum kopi di warung2 kita, dia bukan wargaku lagi!! "

besoknya lagi si tancap ga dateng tapi dia titip surat buat ketua karmun yang isinya

mendapatkan abang ketua karmun
bang karmun yang dirahmati Allah
abang suruh aku belajar menulis, aku belajar menulis
abang suruh aku KB, aku KB
abang suruh aku mandi 2x sehari, kuturuti mau abang
abang suruh aku membuat WC agar keluargaku tak bung hajat di hutan, kukerjakan sepenuh hati
aku patuh takzim pada 10 pedoman PKK seperti mau abang
sekarang abang suruh aku membuka mulut dan membiarkan perempuan Jakarta itu merogohkan tangannya ke dalam mulutku? dia itu bukan muhrimku!!!
aku tidak mau gigiku dicabut, walaupun abang mencabut nyawaku
titik

tertanda
Tancap bin Saliman

ketua karmun ga berkutik lagi, n dia akhirnya jemput tancap yang lagi sekarat giginya terus dia anter tancap ke tabib pake sepeda ontel malem2

hehehe andrea hiratanya komentar:
kawan, sutujukah kalau kukatakan bahwa kita memerlukan lebih banyak pemimpin republik semacam ketua karmun ini??

Labels: